Percikan-percikan
air itu membasahi poni-poni yang menyembul keluar dari jilbab yang telah
kulonggarkan sedikit karena berada di tempat umum. Setelah mengambil sedikit
air dari pancuran mushola di lantai basement mall besar itu, aku mulai
membasahi kedua telingaku. Baru kemudian kubasahi kedua kakiku, kanan kiri…
kanan kiri sampai tiga kali. Seperti itulah wudhu yang kukerjakan sampai
sekitar empat tahun yang lalu. Rasanya sedih menjadi orang yang menyedihkan.
Hanya dari tiga gerakan wudhu yang kusebutkan, tetapi aku telah pula melakukan
lebih dari tiga kesalahan.
Pertama,
ternyata tidak ada gerakan wudhu hanya sekedar membasahi ujung
rambut seperti yang kulakukan. Kedua, gerakan membasuh rambut dan telinga
dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan satu kali pengambilan
air. Ketiga, gerakan pengulangan tiga kali dilakukan per anggota tubuh, bukan
bergantian kanan kiri seperti itu. Keempat aku membiarkan anggota tubuhku
(bagian kaki) terbuka di depan umum begitu saja. Kelima, jikapun aku
menginginkan jilbabku tetap terpakai agar tidak terlihat aurat rambutku, maka
ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun juga telah memberitahukan
caranya.
Begitulah
kita jika melakukan sesuatu hanya berdasarkan ilmu yang sedikit dan sekedarnya.
Padahal tahu sendiri kalau wudhu itu adalah salah satu syarat sahnya shalat.
Mungkin bisa dibayangkan berapa banyak kesalahan dalam shalat yang aku lakukan
pada saat itu. Alhamdulillah, Allah memberi hidayah kepadaku untuk menyadari
kesalahan itu dan memudahkan aku untuk mempelajari tata cara yang benar untuk
wudhu dan shalat. Mudah-mudahan Allah juga memudahkan engkau wahai ukhti
muslimah, jika kesalahan yang sama masih ada padamu. Aamiin
ya mujibas saailiin.
Secara
sederhana, wudhu yang sesuai diajarkan Rasulullah shallallahu’alaihi
wa sallam dapat kita lakukan seperti ini:
Pertama,
hadirkan niat dalam hatimu untuk berwudhu. Apapun ibadah yang kita lakukan tentu saja hanya
kita niatkan untuk ibadah kepada Allah semata. Dan begitu banyak aktifitas
harian kita yang dapat kita niatkan untuk ibadah. Nah… untuk semua niat ibadah
itu, maka kita tidak perlu melafalkannya (mengeluarkan dengan suara). Apalagi
mengkhususkan bacaan tertentu. Karena Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukannya.
Kedua,
bacalah bismillah.
Ketiga,
basuhlah kedua telapak tanganmu 3 kali.
Keempat, berkumur-kumurlah dan
masukkan air ke hidung dengan sungguh-sungguh dengan telapak tangan kanan.
Kemudian keluarkan air tersebut dengan tangan kiri.
Kelima, basuhlah mukamu. Muka di
sini tentu saja bagian yang telah kita kenal, yaitu bagian wajah dari batas
telinga kanan ke telinga kiri, dan dari tempat mulai tumbuhnya rambut sampai
dagu. Untuk yang telah memiliki suami atau saudara laki-laki, perlu juga
diingatkan untuk membasuh jenggot yang ada karena ia juga termasuk sebagai
anggota wajah.
Keenam,
membasuh tangan dimulai dengan tangan kanan.
Basuhan
yang sempurna adalah basuhan yang dimulai dari ujung-ujung jari hingga siku,
kemudian menggosok-gosok lengan, membasuh siku dan membersihkan sela-sela
jemari. Setelah tangan kanan selesai, baru dilanjutkan membasuh dengan cara
yang sama untuk tangan kiri.
Ketujuh,
mengusap kepala satu kali.
Kalau anggota
wudhu lainnya dianjurkan dibasuh sampai tiga kali, maka bagian ini hanya satu
kali usapan (walaupun terkadang kita disarankan mengusapnya 3 kali). Bagian
kepala yang dimaksud adalah seluruh rambut kita dan telinga kita. Praktek yang
dicontohkan Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam adalah membasahi kedua telapak
tangan dengan air, kemudian mengusap mulai dari kepala bagian depan, diusap
sampai ke belakang, kemudian dibalikkan lagi usapan itu ke depan dan langsung
dilanjutkan mengusap telinga dengan cara memasukkan jari telunjuk ke lubang
telinga sedangkan ibu jari mengusap daun telinga bagian luar. Bingung? Coba
lihat gambar di bawah. Insya Allah mudah.
Kedelapan,
membasuh kaki dimulai dari kaki kanan.
Membasuh kaki
secara sempurna adalah dengan cara membasuh ujung-ujung jari kaki sampai mata
kaki, mencuci mata kaki dan membersihkan sela-sela jari kaki. Setelah selesai
membasuh kaki kanan, maka dilanjutkan dengan kaki kiri dengan cara yang sama.
Kemudian
kita disunnahkan membaca dzikir setelah wudhu. Ada berbagai macam dzikir
setelah wudhu yang dicontohkan Rasulullah shallallahu’alaihi
wa sallam yang dapat kita baca. Salah satunya adalah bacaan berikut
Artinya, “Saya
bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah yang tidak ada
sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi pula bahwa Muhammad adalah hamba dan
utusan-Nya.”
Selesai.
Mudah
bukan? Insya Allah… Kesemua gerakan wudhu tersebut terangkum dalam cara wudhu
yang diperlihatkan oleh sahabat Utsman bin Affan radhiallahu
‘anhu sebagaimana diceritakan oleh Humran bekas budak beliau,
Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu meminta air
wudhu. (Setelah dibawakan), ia berwudhu: Ia mencuci kedua telapak tangannya
tiga kali, kemudian berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidungnya,
kemudian mencuci wajahnya tiga kali, lalu membasuh tangan kanannya sampai siku
tiga kali, kemudian membasuh tangannya yang kiri tiga kali seperti itu juga,
kemudian mengusap kepalanya lalu membasuh kakinya yang kanan sampai kedua mata
kakinya tiga kali kemudian membasuh yang kiri seperti itu juga. Kemudian
mengatakan,
“Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam biasa berwudhu seperti wudhuku ini lalu Rasulullah bersabda,
‘Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini kemudian berdiri dan ruku dua kali
dengan sikap tulus ikhlas, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.’” (Muttafaq ‘alaihi)
Sebatas
ini dulu pembenahan kita untuk masalah wudhu. Tentang mengusap khuf, termasuk
di dalamnya mengusap jilbab dan kaos kaki, mudah-mudahan Allah memudahkan
penulisannya di artikel muslimah.or.id mendatang. Jangan lupa ya saudariku,
praktekkan ilmu yang singkat namun sangat urgent ini!
Maraji:
Al Wajiz. Syaikh Abdul ‘Azhim bin Badawi. Pustaka As-Sunnah.
Cet. 2
Thaharah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf.
Media Hidayah. Cet 1 2004
Catatan
Kajian Al Wajiz bersama Ustadz Muslam 15 Maret 2004
***
kita juga punya nih artikel mengenai 'Panduan Berwudhu berbasis android', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/4926/1/persentasi%20penulisan%20ilmiah.pdf
trimakasih
semoga bermanfaat
Jazakumullah khairan katsiraa
Hapus