Fenomena gerhana bulan tak hanya terjadi pada Kamis 16 Juni besok. Peristiwa serupa akan berulang pada Sabtu 10 Desember 2011.
“Jadi Kamis dini hari besok akan terjadi gerhana bulan, untuk tahun ini ada dua gerhana bulan, besok dan 10 Desember," ungkap peneliti Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) Prof Thomas Djamaluddin kepada okezone, Rabu (15/6/2011).
Prof Thomas juga menjelaskan, pada tahun 2011 akan terjadi tiga gerhana matahari. Sayang dia tidak merinci kapan waktunya. “Di 2011 ada dua gerhana bulan dan tiga gerhana matahari,” terangnya.
Untuk gerhana bulan pada Kamis dini hari besok, menurut Prof Thomas, dapat disaksikan dengan mata telanjang hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Papua. Hal itu karena iklim di Indonesia relatif lebih kering. Namun untuk gerhana bulan pada Desember mendatang tak bisa dilihat dari seluruh wilayah Indonesia. Karena ada sebagian wiliyah Indonesia yang sudah memasuki pagi hari.
"Untuk melihat gerhana besok bisa dilihat dengan kasat mata atau tanpa alat, tapi jika ingin menikmati proses dari awal hingga terakhir lebih detail menggunakan teleskop dan bisa dinikmati juga yang melewati malam saat itu, seperti Afrika, Asia Tengah dan Asia Tenggara," jelasnya.
Gerhana bulan ini, kata dia, terjadi karena ada konfigurasi segaris antara bulan, bumi, dan matahari. “Prosesnya mulai dari bulan purnama sempurna, lalu pada pukul 01.23 WIB sediki-sedikit bulan menjadi gelap karena tertutup bayangan bumi dan lama kelamaan menjadi gelap seluruhnya selama 100 menit. Lalu sedikit-sedikit kembali terang dan punama itu muncul lagi," terangnya.
“Jadi Kamis dini hari besok akan terjadi gerhana bulan, untuk tahun ini ada dua gerhana bulan, besok dan 10 Desember," ungkap peneliti Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) Prof Thomas Djamaluddin kepada okezone, Rabu (15/6/2011).
Prof Thomas juga menjelaskan, pada tahun 2011 akan terjadi tiga gerhana matahari. Sayang dia tidak merinci kapan waktunya. “Di 2011 ada dua gerhana bulan dan tiga gerhana matahari,” terangnya.
Untuk gerhana bulan pada Kamis dini hari besok, menurut Prof Thomas, dapat disaksikan dengan mata telanjang hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Papua. Hal itu karena iklim di Indonesia relatif lebih kering. Namun untuk gerhana bulan pada Desember mendatang tak bisa dilihat dari seluruh wilayah Indonesia. Karena ada sebagian wiliyah Indonesia yang sudah memasuki pagi hari.
"Untuk melihat gerhana besok bisa dilihat dengan kasat mata atau tanpa alat, tapi jika ingin menikmati proses dari awal hingga terakhir lebih detail menggunakan teleskop dan bisa dinikmati juga yang melewati malam saat itu, seperti Afrika, Asia Tengah dan Asia Tenggara," jelasnya.
Gerhana bulan ini, kata dia, terjadi karena ada konfigurasi segaris antara bulan, bumi, dan matahari. “Prosesnya mulai dari bulan purnama sempurna, lalu pada pukul 01.23 WIB sediki-sedikit bulan menjadi gelap karena tertutup bayangan bumi dan lama kelamaan menjadi gelap seluruhnya selama 100 menit. Lalu sedikit-sedikit kembali terang dan punama itu muncul lagi," terangnya.
(Sumber: okezone)
0 komentar:
Posting Komentar