Wa laqad yassarnal-qur`āna liż-żikri fa hal mim muddakir




Wa laqad yassarnal-qur`āna liż-żikri fa hal mim muddakir

Di antara keistimewaan Alquran adalah Allah mudahkan ia dengan semudah-mudahnya. Allah berfirman,

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 17).

Allah mengulang-ulang kalimat tersebut sebanyak empat kali di dalam kitab-Nya yang mulia. Semuanya kita jumpai dalam surat Al-Qamar. Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa Allah benar-benar menjadikan Alquran itu mudah untuk dipelajari.

Kemudahan ini, kemudahan yang Allah jadikan di dalam Alquran, khusus Allah berikan kepada Alquran. Tidak ada satu pun kitab suci samawi yang Allah turunkan ke dunia yang memiliki sifat mudah seperti Alquran. Allah jaga kitab ini secara sempurna. Adapun kitab-kitab terdahulu sebelum Alquran dibaca melalui lembaran-lembaran. Sedangkan Alquran sangat mudah untuk dibaca, dipahami, dihafalkan, dan diamalkan.

Alquran juga mudah untuk dihafalkan. Ini adalah sebuah realita yang dirasakan banyak orang dan mereka lihat di kehidupan seharian. Anda bisa melihat di masyarakat, banyak orang-orang yang menghafalkan Alquran 30 juz, padahal masih anak kecil. Anda juga menyaksikan, ada orang yang hafal Alquran padahal usianya telah lanjut. Anda juga menyaksikan, para penghafal Alquran, padahal mereka tidak mengerti bahasa Arab. Mereka tidak paham artinya tapi mereka bisa menghafalnya. Ini semua adalah bentuk kemudahan Alquran untuk dihafalkan. Dan ini adalah kemudahan dari Allah . Oleh karena itu, ambillah bagian dari Alquran dengan bagian yang banyak. Semangatlah dalam menghafalkannya. Barangsiapa yang berkeinginan untuk menghafalkannya, maka Allah akan memudahkannya. Sebagaimana firman-Nya,

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 17).

Allah telah memudahkan kitab ini baik siang maupun malam, bagi mereka yang diberi taufik. Membacanya termasuk perkara mudah. Ia senantiasa terasa nikmat bagi kalbu dan selalu dirindu. Ketika kita membacanya satu hizb, maka ada rasa keinginan terus dan terus membacanya. Tidak ada orang yang mengatakan “saya bosan membaca Alquran”. Yang ada saya malas. Hal itu karena lemahnya keimanannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.