Masjid, Sebuah Tanda Cinta




Saudaraku, ringankanlah langkahmu untuk ke masjid. Tapi yakini bahwa langkahmu kesana tidaklah istimewa, karena sejak semula ia memang perintah. Maka tetaplah pada rasa bahwa berangkatmu ke rumah Tuhan memang sudah semestinya.

Sejak langkah pertama, sejak pintu rumah engkau punggungi, pastikan seluruh dosa dan kesalahan kau ingat lagi. Seluruh beban dan masalah hidup engkau kumpulkan, untuk kau bawa ke hadapan Tuhan.
Jadilah hamba seutuhnya disana. Rendahkan diri di hadapan Yang Maha Tinggi. Akui khilaf dan salah. Takutlah jika dirimu tak pantas dimaafkan. Risaulah karena surga belum tentu engkau dapatkan.
Ceritakan semua kesulitan yang tengah kau alami. Panjatkan harap yang kau miliki. Percayalah, Tuhan senang jika dipinta. Tuhan senang jika kau mengaku lemah. Tuhan senang dijadikan tempat bergantung. Kuraslah semua kegelisahanmu hingga reda. Hingga damai hati dan jiwa.
Seusai doa dan ibadahmu, jangan pernah merasa gamang. Jangan pernah ragukan kasih sayang dan kekuasaan Tuhan. Namun upayakan agar maksiat engkau tinggalkan, karena ia adalah hijab. Ia menghalangi jawaban atas doa dan permintaanmu.
Jika pun belum terkabulkan, jangan malas tuk kembali. Jangan jenuh tuk datang lagi dan meminta lagi. Hingga engkau kan dapati, bahwa kehadiranmu di rumah Tuhan melahirkan kedamaian. Dan ke masjid bagimu tak sekadar bentuk dari ketaatan, melainkan ia wajah cinta dan kebutuhan. [] – (islampos.com)

Allah Ta’ala berfirman:

Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapat petunjuk (dari Allah Ta’ala)” (QS At-Taubah: 18).

Ayat yang mulia ini menunjukkan besarnya keutamaan memakmurkan masjid yang didirikan karena Allah Ta’ala, dalam semua bentuk pemakmuran masjid, bahkan perbuatan terpuji ini merupakan bukti benarnya iman dalam hati seorang hamba.
Imam al-Qurthubi berkata: “Firman Allah Ta’ala ini merupakan dalil yang menunjukkan bahwa mempersaksikan orang-orang yang memakmurkan masjid dengan keimanan adalah (persaksian yang) benar, karena Allah Ta’ala mengaitkan keimanan dengan perbuatan (terpuji) ini dan mengabarkan tentangganya dengan menetapi perbuatan ini. Salah seorang ulama Salaf berkata: Jika engkau melihat seorang hamba (yang selalu) memakmurkan masjid maka berbaik sangkalah kepadanya”.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy)-Nya pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya… (di antaranya): Seorang hamba yang hatinya selalu terikat dengan masjid.

Imam an-Nawawi berkata: “Artinya: dia sangat mencintai masjid dan selalu menetapinya untuk melaksanakan shalat berjamaah”


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.