Agar Tidak Terlambat Shalat Shubuh

Suatu ketika, ada seorang laki-laki yang mengeluh, bahwa dia ketinggalan sholat shubuh hampir setiap hari, dan sulit bagi dia untuk sholat tepat waktunya. Biasanya, dia terbangun setelah matahari terbit, atau paling cepat, dia terbangun setelah sholat shubuh selesai. Dia telah berusaha untuk bangun tepat waktunya, tetapi belum berhasil. Lalu dia bertanya, bagaimanakah jalan keluar dari persoalan tersebut?

Untuk menyelesaikan hal tersebut ada cara, yaitu teori dan praktek. Sedangkan untuk teori ada dua hal yang perlu diperhatikan:


Satu, seorang muslim harus memahami betul terkait dengan keutamaan sholat shubuh dala pandangan Alloh. Rasulullah saw bersabda, "Siapa saja yang sholat shubuh dalam berjama'ah (di masjid), maka ia seperti melakukan sholat sepanjang malam." (HR. Muslim dan Tirmidzi)
Hadits lain menyebutkan, "Siapa saja yang melakukan sholat Bardain (Ashar dan Shubuh), niscaya ia masuk surga." (HR. Bukhari)


Dua, seorang muslim harus memahami betapa seriusnya efek negative dari kehilangan sholat shubuh. Dalam riwayat Ahmad disebutkan, bahwa sholat yang paling berat dilakukan bagi munafik adalah sholat isya' dan fajar (shubuh). Seumpama mereka tahu betapa utamanya sholat tersebut, pasti mereka akan mendatanginya (ke masjid), walaupun dengan merangkak."


Di dalam Ash-Shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra, dikatakan, "Jika kami tidak melihat seseorang pada waktu sholat fajar dan isya', maka kami akan berprasangka buruk terhadapnya." (diriwayatkan oleh Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir, 12/171. Al-Haitsami berkata, isnad dari Thabrani (riwayat ini) terpercaya, Al-Majma', 2/40)


Mereka berprasangka buruk tentang seseorang yang tidak hadir dalam kedua sholat tersebut, sebab, kahadiran rutin mereka dalam kedua sholat itu adalah tolak ukur keimanan dan kesungguhan seseorang. Sedangkan sholat-sholat selain itu mungkin lebih mudah dikerjakan, karena lebih nyaman dalam aktivitas seseorang dan cocok dengan waktu kerja dan tidurnya. Tetapi, hanya mereka yang tulus dan sungguh-sungguhlah yang diharapkan mendapat sebutan orang baik; yang dapat mengerjakan sholat shubuh dan isya' berjama'ah secara terus menerus.


Ada pula hadits lain yang menjelaskan tentang dampak negative ketinggalan sholat shubuh; yaitu, "Siapa saja yang sholat shubuh, dia berada dalam perlindungan Alloh. Oleh karena itu, jangan sampai Alloh mencabut perlindungan-Nya dari dirimu karena sesuatu, lalu Dia mendapatkan dan menelungkupkan orang tersebut di neraka jahannam." (HR. Muslim)
Dari dua hal ini semoga dapat memberikan semangat baru bagi seseorang yang ketinggalan sholat shubuh.

Tips agar dapat bangun shubuh


1. Tidur lebih awal
Menurut sebuah hadits shahih, Nabi SAW tidak suka tidur sebelum sholat isya' dan berbincang-bincang setelah isya'.
Karenanya, seorang muslim tidak seharusnya berbincang-bincang setelah sholat isya' hingga larut malam, kecuali untuk belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, menghormati tamu atau lainnya yang memang memiliki nilai kemanfaatan. Hanya saja yang seringkali terjadi adalah menyimpang dari kemanfaatan sehingga terjerumus terhadap perbuatan dosa.
Para ulama telah menjelaskan, perbuatan tersebut dapat menunda jadwal waktu tidur hingga larut malam. Lalu ia tidak melakukan sholat malam, atau tidak tepat waktu saat melakukan sholat shubuh berjamaah di masjid.

2. Minta bantuan orang lain agar membangunkannya
Hal ini bisa dengan keluarganya atau teman-temannya. Dan saling bantu membantu satu dengan yang lainnya. Terutama, jika itu di rumah, istri mengingatkan suami, begitu pula sebaliknya. Seorang ayah pun juga memperhatikan anak-anaknya, agar semua bisa bangun shubuh tepat pada waktunya. Alloh berfirman, yang artinya, " …., saling tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketakwaan." (QS. Al-Ma'dah: 2)

3. Memercikkan di wajah orang yang tidur
Rasululloh saw bersabda, "Alloh merahmati seorang laki-laki yang bangun pada malam hari untuk sholat dan membangunkan istrinya. Jika ia menolak untuk bangun, dia memercikkan air ke wajahnya. Dan juga Alloh merahmati seorang perempuan yang bangun di malam hari untuk sholat dan membangunkan suaminya. Jika dia menolak untuk bangun, ia memercikkan air ke wajah suaminya." (HR. Ahmad)

3. Jangan tidur sendirian
Nabi SAW melarang Al-Wihdah: yakni; orang yang tidur sendirian atau bepergian sendirian. Hadits riwayat Imam Ahmad.
Boleh jadi, hikmah dari larangan tersebut, jika seseorang tidur sendirian tidak ada yang ada membangunkannya untuk sholat.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.