Sikap Duduk Yang Terlarang dalam Shalat


Sikap Duduk Yang Terlarang dalam Shalat
1. Duduk iq’a seperti duduknya anjing
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
نَهَانِي خَلِيلِي عَنْ أَنْ أُقْعِيَ إِقْعَاءَ السَّبُعِ
Kekasihku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) melarangku untuk duduk iq’a sebagaimana cara duduk iq’a binatang buas. (HR. Abu Ya’la dalam Al-Musnad).
Abu Ubaidah dan ulama lainnya mengatakan, posisi duduk iq’a seperti binatang adalah duduk jongkok, sementara pantat diletakkan di tanah dan kedua tangan diletakkan di samping. (Syarh Shahih Muslim An-Nawawi, 5/19).
2. Duduk seperti cara duduknya setan
A’isyah radhiyallahu ‘anha menceritakan cara shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
كَانَ يَفْرِشُ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَيَنْصِبُ رِجْلَهُ الْيُمْنَى، وَكَانَ يَنْهَى عَنْ عُقْبَةِ الشَّيْطَانِ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan duduk iftirasy, dan beliau melarang duduk seperti cara duduk setan. (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebagian ulama menafsirkan cara duduk setan ini sebagaimana posisi duduk jongkok, dan kedua tangan diletakkan di tanah sebagai sandaran. Sebagaimana keterangan Imam Ibnu Baz dalam fatwanya.
3. Duduk iftirasy dengan bersandar pada tangan kiri
Berdasarkan keterangan Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى رَجُلًا وَهُوَ جَالِسٌ مُعْتَمِدٌ عَلَى يَدِهِ الْيُسْرَى فِي الصَّلَاةِ، فَقَالَ: «إِنَّهَا صَلَاةُ الْيَهُودِ»
Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang untuk duduk dengan bersandar pada tangan kiri ketika shalat. Beliau mengatakan, ‘Seperti itu adalah bentuk shalatnya orang yahudi.’ (HR. Baihaqi, Hakim, dan dishahihkan Al-Albani).
Dalam riwayat lain, dari sahabat As-Syarid bin Suwaid radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat aku sedang duduk seperti ini: Meletakkan tangan kananku di belakang punggungku dan bersandar dengan telapak tanganku. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Mengapa kamu duduk seperti cara duduk orang yang dimurkai?’

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.