Meninggal saat Shalat Setelah Dua Hari Bertobat


TRIBUNNEWS.COM - Seorang gadis kaya di Arab Saudi, meninggal dunia saat salat, hanya dua hari setelah ia bertobat.
Menurut surat kabar setempat dan dikutip laman Emirates247, Kamis (18/10/2012), gadis itu digambarkan menghabiskan sebagian besar hidupnya, dengan melakukan tindakan amoral dan cabul.
Lantas, gadis yang tak disebutkan namanya itu, pergi ke seorang ulama Islam terkenal di Arab Saudi, pada Sabtu pekan lalu.
Sang gadis kemudian meminta si ulama mengajarinya cara salat yang baik dan benar, dan ia menyatakan bersungguh-sungguh ingin bertobat.
“Sejak bertobat dan keluar dari kehidupan imoral dan pesta pora, gadis itu tidak bisa berhenti menangis. Saat ia berlutut untuk salat pada Senin lalu, dia terjatuh dan meninggal,” demikian warta surat kabar setempat, mengutip dari Bedaya, televisi lokal.
Tidak disebutkan berapa usia si gadis, dan di mana dia tinggal di Arab Saudi. (*)
—-
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kenikmatan yang sangat besar dengan husnul khatimah -insya Allah- kepada gadis tersebut. Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu menyampaikan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
مَنْ قَالَ: لاَ إِلهَ إِلاَّ الله ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ. وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ. وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Siapa yang mengucapkan [لاَ إِلهَ إِلاَّ الله] La ilaaha illallah karena mengharapkan wajah Allah yang ia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga. Siapa yang berpuasa sehari karena mengharapkan wajah Allah yang ia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga. Siapa yang bersedekah dengan satu sedekah karena mengharapkan wajah Allah yang ia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga.” (HR. Ahmad, sanadnya shahih)
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، حَتَّى لاَ يَكُونُ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ إِلاَّ ذِرَاعٌ ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُ النَّارَ ، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ ، حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ ، فَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا
Sesungguhnya ada salah seorang di antara kalian beramal dengan amalan penduduk surga, hingga antara ia dan surga tinggal satu hasta, lantas catatan takdir mendahuluinya, lalu ia beramal dengan amalan penduduk neraka, lantas ia memasukinya. Dan ada pula yang pernah beramal dengan amalan penduduk neraka, hingga antara ia dan neraka tinggal satu hasta, lantas catatann takdir mendahuluinya, lalu ia beramal dengan amalan penduduk surga, lantas ia memasukinya.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dari Sahl bin Sa’ad, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
Sesungguhnya amalan itu tergantung dari akhirnya.” (HR. Bukhari)
Semoga Allah menjadikan akhir kehidupan kita dengan husnul khatimah.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.