Sebagai
seorang muslim yang insya Allah dalam kesehariannya selalu disibukkan dengan
membaca alquran, maka tentu kita pernah membaca sebuah ayat tentang shalat
wustha. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah ta’ala…
“Peliharalah semua
shalat(mu), dan peliharalah shalat wustha. Berdirilah karena Allah (dalam
shalatmu) dengan khusyu’. (QS. Al Baqarah : 238)
Tahukah
kita sekalian tentang apa yang dimaksud dengan shalat wustha…?
Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan melalui Ali radliyallahu’anhu bahwa
ketika perang Ahzab, dikatakan oleh beliau,” Kami dibuat lalai
(oleh musuh) dari shalat wustha, yaitu shalat ‘ashar. Semoga Allah memenuhi
rumah – rumah dan kuburan mereka dengan api neraka.” (HR. Muslim, I/205, 437 dan
627)
Dari
hadits yang agung itu, dapat kita ketahui bahwa shalat yang memiliki kata lain
sebagai shalat wustha adalah shalat ‘ashar.
Mengapa
Allah ta’ala memberikan tempat terkhusus dalam kitab-Nya yang menjelaskan
tentang keharusan memelihara atau menjaga shalat ‘ashar…? Tentunya
ada keistimewaan tersendiri yang terdapat pada shalat ‘ashar serta ada ancaman
yang besar bagi siapapun yang meninggalkan shalat tersebut.
Di
antara keistimewaan shalat wustha atau shalat ‘ashar adalah
1.
Shalat yang oleh Malaikat langsung dikabarkan kepada Allah ‘azza wa jalla.
Ketahuilah,
bahwa ada 2 waktu dimana malaikat yang menyertai setiap manusia, akan naik ke
atas langit dan mengabarkan kepada Allah ta’ala tentang apa yang kita lakukan
saat itu. 2 waktu tersebut adalah waktu shubuh dan waktu ‘ashar.
Abu
Hurairah radliyallahu’anhu mengabarkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda…
“
Para malaikat penyerta malam dan malaikat penyerta siang akan silih berganti
mendatangi kalian. Mereka berkumpul pada saat shalat shubuh dan shalat ‘ashar.
Kemudian malaikat malaikat tersebut naik ke atas langit sehingga Allah
ta’ala bertanya kepada mereka, “ dalam keadaan bagaimana
kalian tinggalkan hamba – hamba-Ku…?” (Allah ta’ala lebih tahu terhadap apa yang Dia
tanyakan).
Kemudian
para malaikat menjawab,” Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan kami
tinggalkan mereka dalam keadaan shalat pula.”(HR. Al Bukhari, no. 555 dan HR.
Muslim, no. 632)
Maka
hendaknya seorang muslim yang baik menyegerakan mengerjakan shalat shubuh dan
‘ashar-nya di awal waktu.
2.
Shalat yang dengannya, Allah ta’ala akan berikan nikmat melihat dzat Allah
tanpa berdesakan di Surga.
Telah
masyhur bagi seorang muslim bahwa setiap muslim yang hidup di dunia ini, yang
bertauhid seutuhnya kepada Allah ta’ala, maka baginya akan mendapatkan balasan
surganya Allah ta’ala. Dan kenikmatan terbesar yang akan didapati oleh para
ahli surga adalah nikmat melihat dzat Allah ta’ala. Salah satu jalan pintas
untuk mendapatkan kenikmatan tersebut adalah dengan menjalankan dengan segera
shalat ‘ashar di awal waktu.
Jarir
ibnu ‘Abdillah mengabarkan bahwa suatu malam, beliau pernah bersama Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ketika itu sedang melihat bulan purnama.
Kemudian Nabi bersabda…
“
Sungguh kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan
purnama ini,.Dan kalian tidak akan saling berdesakan untuk meihatNya. Maka,
jika kalian mampu untuk tidak terkalahkan dalam melaksanakan shalat sebelum
terbit matahari (shubuh) dan menyegerakan shalat sebelum terbit matahari
(‘ashar), maka lakukanlah…! Kemudian beliau membaca sebuah
ayat…
“ Dan bertasbihlah sambil memuji Rabb-mu
sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya..” (QS. Qaaf : 39) (HR. Al
Bukhari, no. 554 dan HR. Muslim, no. 633)
3.
Shalat yang bisa mengantarkan ke surga.
Abu
Musa radliyallahu’anhu mengabarkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda…
“
Barangsiapa yang mengerjakan shalat pada dua waktu (subuh dan ‘ashar) maka
niscaya dia akan masuk surga.” (HR. Al Bukhari, no. 574 dan HR. Musim, no. 635)
4.
Shalat yang oleh Rasulullah ‘alaihi ash shalatu wa salam, beliau kerjakan
selalu di awal waktu.
Anas
radliyallahu’anhu mengabarkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa
mengerjakan shalat ‘ashar di waktu matahari masih tinggi lagi terang dimana
jika ada seorang pergi ke kampong ‘Awali, maka dia akan sampai di sana ketika
matahari masih tinggi. (Muttafaqun ‘alaihi, HR. Al Bukhari 550 yang tercantum
di buku Fathul Baari, II/28)
Namun,
disamping keistimewaan yang akan didapat bagi siapapun yang menyegerakan untuk
mengerjakan shalat shubuh dan shalat ‘ashar, maka sudah barangtentu ada sebuah
ancaman yang besa bagi siapa saja yang menyepelekan atau bahkan tidak
mengerjakan shalat wustha’ ini. Di antara ancaman bagi orang yang menyepelekan
shalat ‘ashar ini adalah:
1.
Dosa orang yang meninggalkan shalat ashar seperti orang yang dikurangi
(anggota) keluarganya dan seluruh harta bendanya.
‘Abdullah
bin Umar radliyallahu’anhuma mengabarkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda. “ Orang yang tidak mengerjakan shalat ‘ashar adalah seperti
yang dikurangi (anggota) keluarganya dan seluruh harta bendanya.” (Muttafaqun
‘alaihi, HR. Muslim, no. 626 dan HR. At Tirmidzi, no. 113)
2.
Meninggalkan shalat ‘ashar akan menggugurkan seluruh amalan.
Dari
Buraidah radilyallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”
Barangsiapa yang meninggalkan shalat ‘ashar, maka gugurlah seluruh
amalannya…!”
(Hadits Shahih, An Nasa’I no. 497)
3.
Mengakhirkan shalat ‘ashar, adalah salah satu tanda orang MUNAFIK.
Banyak
di antara kita yang tersibukkan urusan dunia sehingga merasa berat untuk
melaksanakan shalat ‘ashar tepat di awal waktunya. Bahkan banyak pula di
antaranya yang mengakhirkan shalat ini. Padahal andai kita semua tahu hadits
ini…
Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,” Itu adalah
shalatnya orang MUNAFIK…!!! Seseorang duduk – duduk dan mengamati matahari
hingga apabila matahari berada di antara dua ujung tanduk syaithan, ia
mengerjakan empat rakaat (shalat ‘ashar) dengan cepat, dan tidaklah mereka
menyebut nama Allah kecuali hanya sedikit saja.” (Shahih, HR. Abu Dawud, no.
399 dan HR. An Nasa’I, I/254)
Jika
keutamaan mengerjakan shalat wustha/ shalat ‘ashar tepat di awal waktu adalah
sedemikian menggiurkan, apakah lantas kita masih berleha – leha dan bersantai
ria untuk mengerjakannya…? Maka sunguh akan merugi orang yang demikian ini…
Dan
jika ancaman yang ditebarkan oleh Allah ta’ala bagi orang – orang yang lalai
terhadap shalat ‘ashar, adalah sedemikian kerasnya, maka apakah kita masih
berniat menunda – nunda dan menganggapnya dengan sebelah mata…? Sungguh akan
celakalah orang – orang yang semacam ini…
Akhirul
kalam, semoga Allah ta’ala melindungi saya dan setiap orang – orang yang
matanya tertuju pada tulisan ini, serta memberikan hidayah taufiq kepada kita
untuk bias mengerjakan shalat wustha atau shalat ‘ashar dengan tepat waktu….
—+++—
(Sumber: alfitrahs)
0 komentar:
Posting Komentar