Ada beberapa waktu utama membaca ayat kursi. Dan silakan bisa dipraktikkan.
Ayat Kursi
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ
بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ
بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allah,
tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at
di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan
di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan
apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak
merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.”
(QS. Al Baqarah: 255)
1- Ketika pagi dan petang
Mengenai orang yang membaca ayat kursi di pagi dan petang hari, dari Ubay bin Ka’ab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
1- Ketika pagi dan petang
Mengenai orang yang membaca ayat kursi di pagi dan petang hari, dari Ubay bin Ka’ab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa
yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari
berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan
dilindungi hingga petang.” (HR. Al Hakim 1: 562. Syaikh Al Albani
menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 655)
2- Sebelum tidur
Hal ini dapat dilihat dari pengaduan Abu Hurairah pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamtentang seseorang yang mengajarkan padanya ayat kursi.
2- Sebelum tidur
Hal ini dapat dilihat dari pengaduan Abu Hurairah pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamtentang seseorang yang mengajarkan padanya ayat kursi.
Abu Hurairah menjawab, “Wahai
Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri
manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah
menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang,
hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu
laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah
akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi
hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun
bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta.
Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu
Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no. 2311)
3- Setelah shalat lima waktu
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
3- Setelah shalat lima waktu
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
“Siapa
membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk
surga selain kematian.” (HR. An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44. Hadits ini
dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, sebagaimana disebut oleh Ibnu Hajar dalam
Bulughul Maram). Maksudnya, tidak ada yang menghalanginya masuk surga ketika
mati.
Intinya, ayat kursi punya keutamaan yang luar biasa sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut.
Intinya, ayat kursi punya keutamaan yang luar biasa sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut.
Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Wahai Abul
Mundzir, ayat apa dari kitab Allah yang ada bersamamu yang paling agung?”
Aku menjawab, “Allahu laa ilaha illa huwal
hayyul qayyum.” Lalu beliau memukul dadaku dan berkata, “Semoga engkau mudah memperoleh imu, wahai Abul
Mundzir.” (HR. Muslim no. 810)
Al-Qadhi ‘Iyadh menyatakan, “Hadits ini adalah dalil akan bolehnya mengutamakan sebagian Al-Qur’an dari lainnya dan mengutamakannya dari selain kitab-kitab Allah. … Maknanya adalah pahala membacanya begitu besar, itulah makna hadits.”
Apa sebab ayat kursi lebih agung? Imam Nawawi menyebutkan, para ulama berkata bahwa hal itu dikarenakan di dalamnya terdapat nama dan sifat Allah yang penting yaitu sifat ilahiyah, wahdaniyah (keesaan), sifat hidup, sifat ilmu, sifat kerajaan, sifat kekuasaan, sifat kehendak. Itulah tujuh nama dan sifat dasar yang disebutkan dalam ayat kursi. (Syarh Shahih Muslim, 6: 85)
Hanya Allah yang memberi taufik.
—
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com
Al-Qadhi ‘Iyadh menyatakan, “Hadits ini adalah dalil akan bolehnya mengutamakan sebagian Al-Qur’an dari lainnya dan mengutamakannya dari selain kitab-kitab Allah. … Maknanya adalah pahala membacanya begitu besar, itulah makna hadits.”
Apa sebab ayat kursi lebih agung? Imam Nawawi menyebutkan, para ulama berkata bahwa hal itu dikarenakan di dalamnya terdapat nama dan sifat Allah yang penting yaitu sifat ilahiyah, wahdaniyah (keesaan), sifat hidup, sifat ilmu, sifat kerajaan, sifat kekuasaan, sifat kehendak. Itulah tujuh nama dan sifat dasar yang disebutkan dalam ayat kursi. (Syarh Shahih Muslim, 6: 85)
Hanya Allah yang memberi taufik.
—
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com
0 komentar:
Posting Komentar