Soal:
Apa hukum melakukan sholat sunnah sedangkan iqomat telah dikumandangkan?
Jawab:
Melakukan sholat sunnah setelah iqomat dikumandangkan ada dua kemungkinan:
1. Apabila iqomat telah dikumandangkan, lalu seseorang hendak memulai sholat sunnah, maka ini jelas melanggar larangan Rosululloh صلي الله عليه وسلم sebagaimana sabdanya:
إِذَا أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَلَا صَلَاةَ إِلَّا الْمَكْتُوبَةُ
Apabila telah dikumandangkan iqomat sholat (fardhu), maka tidak ada sholat kecuali sholat fardhu. (HR. Muslim 710)
2. Apabila Iqomat dikumandangkan sedangkan seseorang sedang dalam sholat sunnah, maka ada tiga pendapat dalam masalah ini:
- Harus diputus sholat sunnah-nya, dengan dalil dhohirnya hadits di atas.
- Tidak boleh diputuskan sholat sunnahnya, selama masih menjumpai imam belum selesai sholat fardhunya, walaupun imam sudah pada posisi tasyahud akhir,
- Apabila sholat sunnahnya sudah mendapat satu roka’at, maka hendaknya diteruskan dengan meringkas sholat, lalu segera masuk sholat wajib bersama imam, hal ini didasari karena dia telah masuk ke dalam sholat sunnah dan dia sudah dianggap mendapatkan sholat sunnah tersebut dengan terselesaikannya satu roka’at,[1] sehingga dia tidak boleh membatalkan sholatnya, sebagaimana firman-Nya, “Dan janganlah kalian membatalkan amalan-amalan kalian”(QS. Muhammad[47]: 33). Akan tetapi kalau masih di awal roka’at atau khawatir ketinggalan roka’at pertama sholatnya imam, maka hendaknya sholat sunnahnya diputuskan, karena dia belum dihitung mendapatkan sholat sunnahnya, dan mendapatkan kesempurnaan sholat wajib lebih utama daripada menyempurnakan sholat sunnah.[2] []
[1] Sebagaimana dalam sebuah hadits (مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنْ الصَّلَاةِ فَقَدْ أَدْرَكَ الصَّلَاةَ) “Barangsiapa mendapatkan satu roka’at dalam suatu sholat, maka dia telah mendapatkan sholat itu” (HR. Bukhori no.580, dan Muslim 161)
[2] Demikianlah jawaban yang kami ringkas dari Majmu’ Fatawa Muhammad bin Sholih al-Utsaimin15/85-89, dan Majmu’ Fatawa Ibnu Baz 11/392-394.
[2] Demikianlah jawaban yang kami ringkas dari Majmu’ Fatawa Muhammad bin Sholih al-Utsaimin15/85-89, dan Majmu’ Fatawa Ibnu Baz 11/392-394.
Disalin dari:
Majalah Al-Furqon No.75 Ed.5 Th.7 1428 H/ 2007 M, Rubrik Soal-Jawab asuhan Ustadz Abu Ibrohim Muhammad Ali AM خفظه الله, hal.5
Majalah Al-Furqon No.75 Ed.5 Th.7 1428 H/ 2007 M, Rubrik Soal-Jawab asuhan Ustadz Abu Ibrohim Muhammad Ali AM خفظه الله, hal.5
eBook terkait:
- Panduan Lengkap Sholat
- Sifat Sholat oleh Syaikh bin Baz
- Sifat Sholat Bergambar oleh Syaikh ibn Jibrin
- Doa-doa dalam Sholat - (Sumber: http://soaldanjawab.wordpress.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar