Sholat merupakan amalan manusia yang paling pertama ditanyakan oleh Allah swt ketika di pengadilan akhirat nanti. Barangsiapa yang sholatnya dikerjakan dengan baik maka beruntunglah dia, dan sebaliknya, barangsiapa yang sholatnya dinilai kurang, maka kekurangannya hanya bisa ditutup bila ia memiliki amalan sholat sunnah.
“Sesungguhnya hal pertama yang diperhitungkan dari seorang hamba Allah ta’aala pada hari kiamat ialah sholatnya. Jika didapati ia sempurna maka ia dicatat sebagai sempurna. Jika didapati terdapat kekurangan, maka dikatakan ”Coba lihat adakah ia memiliki sholat sunnah yang dapat melengkapi sholat wajibnya?” Kemudian segenap amal perbuatannya yang lain diproses sebagaimana sholatnya. (HR AnNasai)
Disiplin sholat lima waktu adalah salah satu ciri orang yang bertakwa, setiap adzan berkumandang maka ia segera mengambil air wudhu dan memenuhi panggilan Allah swt tersebut. Menegakkan sholat fardhu tepat pada waktunya merupakan perintah Allah swt, dicontohkan pula oleh Nabi Muhammad saw.
Disiplin sholat lima waktu yaitu mengerjakan sholat wajib tepat pada waktunya. Allah swt mencintai hamba-Nya yang mengerjakan sholat tepat pada waktunya, serta menghapuskan dosa-dosanya. Rasulullah saw bersabda: “Seorang muslim bila berwudhu dan ia baguskan wudhunya kemudian ia sholat lima waktu, maka berguguranlah kesalahannya seperti bergugurannya daun ini.” Kemudian beliau membaca ayat sebagai berikut: “Tegakkanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat”. (HR .Thabrani)
Disiplin sholat lima waktu yang sesuai dengan syariat yaitu bukanlah sholat di awal waktunya, melainkan tepat pada waktunya. Karena, di antara sholat wajib ada yang disunnahkan untuk diawalkan dan ada yang disunnahkan untuk diakhirnya. Hal tersebut dikarenakan ada sebabnya.
Sholat yang baik dikerjakan diawal yaitu sholat Subuh, Dzuhur, Ashar, dan Maghrib dikarenakan waktunya yang tidak terlalu panjang, terkecuali ada sebab lain. Misalnya saja waktu sholat Dzuhur yang biasanya panas terik, melaksanakannya lebih baik diakhir hingga cuaca tidak terlalu panas. Rasulullah saw bersabda: “Apabila hari sangat panas, maka tangguhkanlah sholat karena sesungguhnya panas yang menyengat itu termasuk dari bahan api neraka jahanam.” (HR. Bukhari)
Sedangkan sholat yang baik dikerjakan diakhirnya yaitu sholat Isya. Sholat isya disunnahkan untuk diakhirkan hingga sepertiga malam. Waktu sepertiga malam itulah yang paling baik untuk mengerjakan sholat malam, baik sholat wajib (Isya) maupun sholat sunnah (tahajud, witir, dan lain-lain). Namun untuk batas akhir waktu sholat Isya adalah separuh malam pertengahan. Maka disunnahkan untuk mengerjakan sholat Isya pada waktu sepertiga malam yang pertama. Nabi Muhammad saw bersabda: “Waktu shalat Isya hingga separuh malam pertengahan…” (HR. Muslim)
Sedangkan dalam hadits lainnya berbunyi; “Dan sholat Isya lah diantara kamu di sepertiga malam. Jika kamu akhirkan maka hingga separuh malam dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai" (Diriwayatkan oleh Malik, Ath-Thahawi dan Ibnu Hazm dengan sanad shahih).
Meninggalkan sholat fardhu dengan sengaja merupakan sebuah dosa besar. Apalagi bila dilakukan dengan sengaja, bisa menyebabkan orang yang meninggalkan sholat tersebut terjerumus pada musyrik dan kufur. Nabi Muhammad saw bersabda, “Sesungguhnya antara seorang lelaki dan kemusyrikan serta kekufuran ialah meninggalkan sholat.” (HR. Muslim)
Dari Ummu Aiman ra bahwa sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Jangan kamu tinggalkan sholat dengan sengaja. Karena sesungguhnya barangsiapa meninggalkan sholat dengan sengaja maka sungguh lepaslah darinya perlindungan Allah ta’aala dan Rasul-Nya.”(HR. Ahmad)
Displin dalam mengerjakan sholat lima waktu akan membawa kita kepada keridhoan Allah swt. Oleh karena itu, sedapat mungkin bagi kita untuk selalu mengerjakan sholat tepat pada waktunya. Allah swt selalu memberikan kita kenikmatan, mengabulkan doa dan keinginan kita setiap saat, maka apa salahnya bila kita mengerjakan perintah-Nya dengan taat?
Wallahualam bishshawab.
(Sumber : Dakwah Tauhid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar